Tahapan-Tahapan Uji Kepadatan pada Analisis Dampak Lalu Lintas
Salah satu hal yang cukup penting dalam Analisis Dampak Lalu Lintas adalah uji kepadatan. Pengukuran kepadatan lalu lintas berfungsi sebagai variabel khusus untuk melihat dampak dari pembangunan yang akan dilakukan.
Seperti kita ketahui, tujuan utama dari Analisis Dampak Lalu Lintas adalah memastikan pembangunan yang dilakukan tidak berdampak buruk pada kondisi lalu lintas dan tata letak kota. Selain kepadatan lalu lintas, sebenarnya ada faktor lain yang turut berpengaruh, salah satunya adalah kapasitas jalan.
Pada kali ini akan dibahas sedikit mengenai tahapan yang perlu dilakukan untuk mengukur kepadatan lalu lintas. Hasil pengukuran tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat Analisis Dampak Lalu Lintas.
Tahapan-Tahapan Mengukur Kepadatan Lalu Lintas
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengukur seberapa padat lalu lintas di sebuah wilayah. Sebagai contoh, berikut adalah tahapan dari salah satu metode yang cukup banyak digunakan.
1. Studi pustaka
Untuk melakukan pengukuran dengan tepat, perlu dilakukan studi pustaka terlebih dahulu. Studi pustaka merupakan aktivitas mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan kegiatan seperti latar belakang wilayah, metode yang cocok digunakan, dan lain-lain.
Sebagai contoh, kondisi jalan A mungkin memiliki kepadatan lalu lintas yang berbeda dengan jalan B. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor seperti bangunan di sekitar, kondisi jalan, dan hal lainnya.
Oleh karena itu, sebelum pengukuran di lapangan dilakukan, informasi seperti ini wajib dipelajari terlebih dahulu. Dengan begitu, nantinya proses pengujian kepadatan jalan bisa dilakukan dengan maksimal.
2. Membuat desain survei
Selanjutnya, tahapan yang perlu dilakukan adalah membuat desain survei. Desain survei bisa berupa penentuan waktu survei, jam survei, hingga penentuan lokasi. Pembuatan desain survei akan membuat pengamatan terhadap lokasi bisa lebih terorganisasi dan lebih siap.
Baca Juga : Layanan Quantity Surveyor dan Estimator
3. Mengumpulkan data primer
Dalam pengujian kepadatan lalu lintas, ada beberapa data primer yang wajib dikumpulkan. Pertama adalah jumlah kendaraan yang melintasi di jalan tersebut. Untuk mengukur jumlah kendaraan, Anda bisa menggunakan formulir survei, tally counter, dan meteran penunjuk waktu.
Kemudian, Anda juga harus mengumpulkan data geometrik jalan. Untuk mendapatkan data ini, ada dua alat yang bisa digunakan, yakini formulir survei dan juga meteran.
Data yang terakhir adalah kecepatan kendaraan. Dalam pengukuran kecepatan kendaraan, Anda dapat menggunakan stopwatch untuk mengukur waktu tempuh kendaraan dan meteran sebagai penunjuk waktu saat mulai dan selesainya penelitian.
4. Analisis data
Setelah mendapatkan semua data tersebut, barulah dilakukan analisis data. Dari analisis ini, maka akan didapatkan hasil berupa bagaimana kondisi kepadatan sebuah lalu lintas. Selanjutnya, data tersebut bisa digunakan dalam melakukan analisis dampak lalu lintas.
Kesimpulan
Itulah beberapa tahapan uji kepadatan yang dapat dilakukan dalam analisis dampak lalu lintas. Bisa dikatakan bahwa kepadatan lalu lintas menjadi faktor yang berpengaruh pada analisis ini. Oleh karena itu, mulai dari tahap survei hingga pengambilan data harus dilakukan dengan teliti dan akurat.